Pro-Kontra Ibu Kota Negara
Dari sisi kebencanaan, dua hal seperti terabaikan dalam rencana IKN. Pertama, banyaknya sesar pasif, yang berpotensi longsor. Sesar-sesar ini kurang dipetakan pada skala mikro. Kedua, persoalan air.
Membangun sebuah bagian kota, khusus untuk orang-orang yang bisa membayarnya, adalah sesuatu. Namun, di Indonesia, banyak yang berpengalaman melakukannya. Ada Ciputra, Sinarmas, Sumarecon, dan lain-lain. Hasilnya BSD, Sentul City, Jababeka, dan sebagainya. Jika dibuat pelevelan, ini level 1.
Sementara membangun kota yang terbuka, tak cuma untuk orang-orang kaya, tetapi juga inklusif untuk aneka penduduk, termasuk yang sebelumnya sudah diam di situ dan berinteraksi harmonis dengan sekitarnya, adalah hal lain. Harus melibatkan DPRD, akademisi, pengusaha, masyarakat, bahkan daerah sekitarnya. Ini level 2.