logo Kompas.id
Artikel OpiniAntara Puisi, Agama, dan...
Iklan

Antara Puisi, Agama, dan Politik Sunyi

Puisi-puisi Denny JA lebih menyerupai doa. Biarkan puisi itu mencari jalan kebenarannya sendiri. Sekumpulan syair yang menyuarakan betapa rumitnya menjernihkan konsep agama di tengah ”politik sunyi” di negeri ini.

Oleh
HANDRY TM
· 1 menit baca
-
Didie SW

-

Puisi bukan kata-kata yang berpilin lidah. Poetry is when an emotion has found its thought and the thought has found words, kata penyair Amerika, Robert Frost (Penyair Amerika dan pengajar yang hidup tahun 1874-1964).

Demikianlah impresi yang tertangkap ketika menikmati narasi Denny JA dalam sejumlah buku (Karena Kucing Anggora, Burung Trilili, Naga Seribu Wajah, Kisah Kitab Petunjuk, Mencari Raja Diraja, Sidang Raya Agama, Balada Wahab dan Wahib, Menyelam di Langit, Terkejut Oleh Riset, Dua Wajah Ahli Agama, Hikmah Singapura, Lotre Kehidupan) Puisi Esai tentang Agama dan Diskriminasi. Genre Puisi Esai yang dimunculkan sang penyair memiliki aksentuasi jelas, yakni menampilkan sikap tema tentang kemanusiaan, religiositas, dan keanekaragaman.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan