Program makan siang dan susu gratis yang gencar dikampanyekan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memantik polemik di masyarakat. Ada yang setuju, ada yang juga menolak. Dalam sejumlah kesempatan kampanye, Prabowo menyebutkan, program makan siang gratis dilakukan untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia. Menurut rencana, program ini akan diberikan untuk anak-anak pendidikan sebelum sekolah dasar hingga sekolah menengah atas/kejuruan yang total diperkirakan mencapai 80 juta jiwa.
Sejumlah kalangan yang setuju beranggapan bahwa program ini akan dapat membantu siswa sekolah dan ibu hamil untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dengan harapan dapat meningkatkan fungsi kognitif, prestasi, dan kesehatan siswa. Program ini juga dinilai bisa mengatasi kesenjangan sosial, terutama di bidang pendidikan dan jender, karena program ini direncanakan diberlakukan di seluruh Indonesia. Selain itu, program ini juga dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi industri makanan, peternakan, dan pertanian. Bagi yang tidak setuju, mereka mempertanyakan efektivitas dari program ini. Selain anggaran yang dikeluarkan sangat besar, Rp 300 triliun-Rp 400 triliun per tahun, pelaksanaan di lapangan juga akan banyak kendala.