logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊPajak, Pembangunan, dan Judi...
Iklan

Pajak, Pembangunan, dan Judi Era Orba

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin melegalkan judi untuk pembangunan. Tanpa uang, pembangunan omong kosong. Pelarangan judi di daerahnya merupakan pukulan berat bagi anggaran DKI.

Oleh
Yunas Santhani Azis
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DQfCc-30d0x0MM3AohEvYhSRuCA=/1024x627/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FBW-00000248-I-29-JKS020_1576785825.jpg
Kompas

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang akrab dengan sebutan Bang Ali melegalkan judi untuk dana membangun Jakarta. Tampak Ali Sadikin, Rabu 7 November 1973 memperlihatkan guntingan koran yang sudah diberi catatan dan coretan untuk pejabat yang berhubungan dengan berita itu. Sementara pejabat menganggapnya "over reaktif".

Lebih jauh Ali Said menjelaskan cara seleksi, antara lain orang yang akan berjudi menaruh uang jaminan cukup besar sehingga betul-betul orang tertentu saja yang bisa berjudi. Pada kesempatan itu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin juga berbicara. Dengan semangat, sekali lagi Ali Sadikin menekankan, ia butuh uang. Tanpa uang, pembangunan omong kosong. Pelarangan judi di daerahnya merupakan pukulan berat bagi anggaran DKI.

Appeal Gubernur tentang soal ini pada Pemerintah Pusat belum ada jawabannya. Ali Sadikin mengungkapkan, dalam Pelita (Pembangunan Lima Tahun) I, DKI membangun 657 gedung sekolah, termasuk di antaranya 124 gedung SLP. SLP atau sekolah lanjutan pertama adalah sebutan bagi sekolah menengah tingkat pertama yang kini dikenal dengan SMP. Dalam rezim Orde Baru, pemerintah membagi program pembangunan dalam tahapan lima tahunan yang disebut Pelita.

Editor:
Bagikan