logo Kompas.id
โ€บ
Arsip Kompasโ€บSedyatmo Membangun Budaya...
Iklan

Sedyatmo Membangun Budaya Inovasi

Prof Sedyatmo. Sedyatmo (1909-1984) dikenang sebagai penemu fondasi cakar ayam. Sepanjang hidupnya, ia melakukan sejumlah inovasi di bidang teknik sipil, termasuk sistem baru jembatan Antareja.

Oleh
Subur Tjahjono
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h8hSexbF-5SL_N7dTWK3WXFvhd4=/1024x635/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FSEDIJATMO1-04_1576615458.jpg
Kompas

Sedyatmo (kedua dari kanan) meninggalkan Aula Institut Teknologi Bandung, dengan diploma Civil Ingenieur ditangannya. Tanggal 2 maret 1974 Prof Ir Sedyatmo meninggalkan tempat yang sama dengan gelar Doctor Honoris Causa ditangannya. Atas karya besarnya, nama Sedyatmo diabadikan sebagai nama jalan tol Bandara Soekarno - Hatta.

Namanya diabadikan sebagai nama jalan tol Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Jalan Tol Prof Sedyatmo. Sedyatmo (1909-1984) dikenang sebagai penemu fondasi cakar ayam yang antara lain dipakai di landasan bandara tersebut. Sepanjang hidupnya, ia melakukan sejumlah inovasi di bidang teknik sipil, termasuk sistem baru jembatan Antareja.

Walaupun istilah โ€inovasiโ€ belum dipakai dalam pemberitaan tentang kiprah Sedyatmo, insinyur lulusan Sekolah Tinggi Teknik Bandung tahun 1934 itu telah membangun budaya inovasi di bidangnya. Inovasi pertamanya adalah Jembatan Wiroko di Wonogiri, Jawa Tengah, yang dibuatnya tidak lama setelah menjadi insinyur. Jembatan inovasinya yang setebal 8 sentimeter itu lebih tipis dibandingkan dengan tebal jembatan umumnya yang setebal 35 sentimeter.

Editor:
Bagikan