logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊBenarkah Daging Bakar Sebabkan...
Iklan

Benarkah Daging Bakar Sebabkan Kanker?

Oleh
Atika Walujani Moedjiono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eQiNSVkVZKERnz0sflXy_kM2_u4=/1024x607/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FBW-00012808-21-SAB015_1572904938.jpg
Kompas

Ruang pengobatan Radiologi Rongga, di RSCM, Jakarta, yang menangani pasien penyakit kanker pada akhir September 1982. Foto dimuat Kompas pada 26 September 1982.

Lebih dari setengah abad, daging panggang atau daging bakar dipercaya bisa menyebabkan kanker. Badan Riset Kanker Internasional (IARC) menggolongkan daging yang diproses, misalnya sosis, salami, bacon, daging asap dan bakar, bersifat karsinogenik, yakni bisa menyebabkan kanker bagi manusia. Namun, sejauh ini belum ada penelitian pada manusia yang menemukan kaitan signifikan antara zat karsinogenik dalam daging dan kanker.

Laman Institut Kanker Nasional Amerika Serikat (NCI) menyatakan, zat karsinogenik heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) terbentuk saat daging, baik sapi, babi, ayam, maupun ikan, dimasak dengan suhu tinggi, seperti dibakar atau digoreng. HCAs terbentuk saat asam amino pembentuk protein bersama gula dan kreatin atau kreatinin dalam otot daging terpapar suhu tinggi. Sementara PAHs terbentuk saat lemak dan cairan dari daging terkena permukaan panas atau dibakar langsung di atas api. Asap pembakaran yang mengandung PAHs menempel pada daging.

Editor:
Bagikan