logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊBajing Pergi, Kumbang Datang
Iklan

Bajing Pergi, Kumbang Datang

Tahun 1975, tim peneliti dari Jerman Barat menyimpulkan bahwa seperlima tanaman kelapa di Sumatera Barat dirusak oleh bajing. Petani kelapa menderita kerugian 8.000 ton hingga 9.000 ton kopra setiap tahun.

Oleh
Nasru Alam Aziz
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YlbQCGrdkDgXfHqnnUkEfW0JMbg=/1024x629/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fkelapa-2_1571869079.jpg
KOMPAS/P SWANTORO

Banyak desa di Jawa Timur diserbu kumbang yang menghabiskan daun pohon kelapa. Foto ini diambil oleh wartawan Kompas P Swantoro pada pekan ketiga Juni tahun 1973.

Tahun 1975, tim peneliti dari Jerman Barat menyimpulkan bahwa seperlima tanaman kelapa di Sumatera Barat dirusak oleh bajing. Akibatnya, menurut Gubernur Sumbar Harun Zain, petani kelapa di wilayahnya menderita kerugian 8.000 ton hingga 9.000 ton kopra setiap tahun.

Diberitakan pula, petani di Kabupaten Padang/Pariaman, daerah penghasil utama kopra di Sumbar, mengalami penurunan penghasilan hingga 30 persen (Kompas, 24 Oktober 1975). Petani lantas memburu bajing yang dianggap sebagai hama utama.

Editor:
Bagikan