Dari Buta Huruf ke Multiliterasi
Gerakan literasi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat bukan baru belakangan ini marak di Tanah Air. Sejak tahun 1970-an, upaya penyadaran secara masif akan pentingnya membaca dan menghitung dengan aksara latin sudah dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Harian Kompas edisi 18 September 1978 memberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef menggalang partisipasi masyarakat untuk memberantas buta huruf melalui program “kejar Paket A”. Program yang dimaksud berupa kewajiban belajar bagi anak-anak usia 7-12 tahun. Di samping itu, digalakkan pemberantasan buta huruf melalui kegiatan bekerja dan belajar untuk mengejar ketertinggalan di bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental pembangunan melalui wadah kelompok belajar di desa-desa seluruh Indonesia.