logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊMenyepelekan Jembatan Timbang
Iklan

Menyepelekan Jembatan Timbang

Jembatan timbang berfungsi untuk mengukur berat barang yang diangkut setiap kendaraan agar tidak melebihi batas kapasitas jalan raya yang dilalui.

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b7UIMMGGGLHlGo7OuWqTgqtXt0M=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fkompas_tark_6449515_73_0.jpeg
KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI

Petugas Jembatan Timbang di Jalan Pantai Utara Desa Temperak, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memeriksa muatan truk barang, Minggu (4/5/2014). Pemeriksaan yang ketat itu menyebabkan jumlah truk yang ditilang akibat kelebihan muatan membengkak dari rata-rata 250 truk per hari menjadi 500 truk per hari.

Jembatan timbang berfungsi untuk mengukur berat barang yang diangkut setiap kendaraan agar tidak melebihi batas kapasitas jalan raya yang dilalui. Tujuannya untuk mencegah kerusakan jalan yang lebih cepat dari masa berlakunya. Semakin cepat rusak sebuah ruas jalan, implikasi pun sangat banyak. Mobilitas manusia dan barang terganggu. Biaya pun membengkak.

Data Kementerian Perhubungan menyebutkan potensi kerugian negara saat ini akibat kelebihan muatan angkutan barang secara nasional mencapai Rp 10 triliun per tahun. Bahkan, pada tahun anggaran 2017, misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan dana Rp 22,7 triliun untuk perawatan 47.000 kilometer jalan nasional. Jumlah ini merupakan 55 persen dari total anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp 41,3 triliun.

Editor:
Bagikan