MUI dan Tantangan Zaman
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F545248_getattachment51eb3a3a-54fe-40c9-a4ed-8edb6c805815536632.jpg)
Presiden joko widodo (kiri), Wakil Presiden Ke-6, Try Sutrisno (ketiga kiri) bersama Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin (keempat kiri) dan pimpinan MUI lainnya melakukan peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI di Kawasan Cipayung, Jakarta, Kamis (26/7/2018). Selain peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI, acara tersebut juga untuk memeringati Milad Ke-43 MUI. Pembangunan Menara MUI itu untuk mengakomodasi kegiatan MUI.
Kamis (26/7/2018), Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan Menara MUI (Majelis Ulama Indonesia) di Cipayung, Jakarta, menandai peringatan Milad Ke-43 MUI. MUI dibentuk 7 Rajab 1395 H bertepatan dengan 26 Juli 1975, seiring lahirnya Piagam Berdirinya MUI yang dihasilkan dalam Musyawarah Nasional Ulama I di Jakarta, 21-26 Juli 1975.
Munas tersebut dihadiri 26 ulama yang mewakili 26 provinsi di Indonesia kala itu serta 10 ulama dari organisasi kemasyarakatan Islam, yakni Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti, Al Washliyah, Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI, dan Al Ittihadiyyah. Munas juga dihadiri 4 ulama dari Dinas Rohani Islam TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Kepolisian Negara RI, serta 13 tokoh/cendekiawan Islam.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "MUI dan Tantangan Zaman".
Baca Epaper Kompas