logo Kompas.id
β€Ί
Analisis Budayaβ€ΊOperasi Lanun
Iklan

Operasi Lanun

Praktik perbudakan merentang sejak dulu kala hingga zaman Bupati Langkat. Kulit Pangeran Jeoly dikelupas ahli bedah Theophilus Poynter dan disimpan di Sekolah Anatomi di Universitas Oxford sebagai bukti perbudakan.

Oleh
Linda Christanty
Β· 1 menit baca
Linda Christanty
ARSIP PRIBADI

Linda Christanty

Sosok dalam lukisan grafis itu hanya mengenakan secarik kain yang berfungsi sebagai cawat. Sekujur tubuhnya bertato, kecuali wajah dan leher hingga batas tulang selangka. Dia budak asal Meangis, pulau kaya emas, pala, dan cengkeh. Dulu Meangis atau Miangas sebuah kerajaan kecil, tetapi kini pulau terluar milik Indonesia.

William Dampier menjelaskan riwayat sang budak dalam bukunya, A New Voyage Round the World (1697). Ketika kapalnya bersandar di Fort St. George di Madras, India, pada 1690, dia melihat kapal dagang dari Mindanao merapat ke pelabuhan itu. Perwira kapal tersebut, William Moody, membawa dua budak bertato. Salah seorang dari mereka adalah Pangeran Jeoly, yang lama-kelamaan dilafalkan orang Inggris, Pangeran Giolo.

Editor:
BUDI SUWARNA, MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan