logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAgar Kita Tidak Digantikan...
Iklan

Agar Kita Tidak Digantikan Mesin

Era otomasi tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kemampuan sosial, emosional, dan kognitif. Meninjau ulang model pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan pemuda menghadapi era baru ini.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6-9W3sxp3ro2OHTWde-baeQ7G74=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fff31f1f8-4a79-41d6-bec0-e3e8893ceeef_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Sophia, robot yang didukung dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang diaktifkan pada 2016 dan diciptakan oleh perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di Hong Kong, saat melakukan wawancara khusus dengan media pada CSIS Global DIalogue 2019 di Jakarta, Senin (16/9/2019). Sophia diperkenalkan sebagai wujud masa depan teknologi AI, yaitu saat manusia dan robot dapat kerja sama di berbagai bidang.

Era otomasi tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kemampuan sosial, emosional, dan kognitif. Meninjau ulang model pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan pemuda menghadapi era baru ini.

Robot telah datang dan jutaan lapangan kerja dipastikan akan diambil alih mereka, sekalipun demikian peluang baru juga terbuka lebar. Untuk beradaptasi pada era otomasi ini, para pekerja di Indonesia dituntut meningkatkan diri dan memiliki keahlian spesifik yang tak bisa dilakukan mesin pintar.

Editor:
yovitaarika
Bagikan