logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMenjaga Karang, Menjaga "Harta...
Iklan

Menjaga Karang, Menjaga "Harta Karun" Generasi Penerus

Upaya menjaga ekosistem laut terus digalakkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satunya dengan transplantasi karang. Bagi mereka, menjaga karang sama dengan menjaga "harta karun" untuk generasi masa depan.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OirdiTxKXzTMVeq-NLPv4AER2HI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F98ca7ef6-b8ae-4f61-bf17-5ce0c4e59b07_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Peserta membawa bibit terumbu karang yang akan ditanam di kawasan perairan Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/9/2019). Kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Lombok Eco International Connection itu diikuti lebih dari 100 dari komunitas pemerhati lingkungan dan perorangan.

Kesadaran akan pentingnya terumbu karang bagi ekosistem laut terus bermunculan di berbagai daerah, termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di daerah yang telah lama mengembangkan pariwisata bahari itu, masyarakat didorong untuk ambil bagian melindungi terumbu karang. Terumbu karang adalah "harta karun" alam dan investasi penting untuk generasi masa depan.

β€œTamu suka protes kalau lihat sampah plastik di laut, apalagi kalau karang rusak. Kadang, protes mereka membuat kami terpojok. Kalau sudah begitu, kami hanya bisa menjawab bahwa kondisi itu memang butuh perjuangan panjang dan kerja bersama untuk menyelesaikannya,” kata Andi Akmal (50), di kawasan Pantai Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/9/2019) siang.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan