logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊGendam Penguasa Benteng Pendam
Iklan

Gendam Penguasa Benteng Pendam

Oleh
AMBROSIUS HARTO M
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/81uLyFX2xhbtGIX2-wICsJLEJzU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180304bro-KIDbenteng1.jpg
Kompas/Ambrosius Harto

Suasana di Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur. Oleh warga Ngawi, struktur itu juga disebut Benteng Pendem karena dikelilingi oleh gundukan tanah tinggi. Kompleks baluwarti tua itu dibangun kurun 1839-1845 untuk pengusaan jalur perdagangan pedalaman Jawa lewat Bengawan Solo dan Bengawan Madiun serta mengantisipasi perlawanan rakyat setelah Perang Diponegoro (Perang Jawa) kurun 1825-1830.

Kepala menengadah di depan lengkung gerbang baluwarti tua di antara aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun di Ngawi, Jawa Timur. Di sana masih terpajang plakat kuno merah dan angka kuning 1839-1845.

Di dinding dalam gerbang terpampang poster lukisan lelaki bule, berseragam militer biru nilam dengan tiga bintang jasa, memegang gulungan dokumen, dan keterangan tertulis Jendral Van Den Bosch 1830-1833. Poster itu mengambil karya lukisan seniman Cornelis Kruseman asal Belanda.

Editor:
Bagikan