logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMeredam Bara di Selat Taiwan
Iklan

Meredam Bara di Selat Taiwan

Ketika perang Ukraina-Rusia mengguncang Eropa, Asia juga waswas akibat tensi Taiwan-China. Ada bara yang, jika gagal dikelola, bisa mereplikasi krisis di Ukraina.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Foto yang diambil pada Mei 2022 dan dirlis pada 27 Mei 2022 oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan ini memperlihatkan rudal supersonik jarak menengah antikapal buatan Taiwan, Brave Wind III atau Hsiung Feng III, saat diluncurkan dari sebuah pelantar di dekat Pingtung County, Taiwan selatan.
AP/TAIWAN MINISTRY OF NATIONAL DEFENSE

Foto yang diambil pada Mei 2022 dan dirlis pada 27 Mei 2022 oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan ini memperlihatkan rudal supersonik jarak menengah antikapal buatan Taiwan, Brave Wind III atau Hsiung Feng III, saat diluncurkan dari sebuah pelantar di dekat Pingtung County, Taiwan selatan.

Ketegangan isu Taiwan-China meningkat lagi, awal pekan ini. Kali ini dipicu pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wan Wenbin, Senin (13/6/2022), yang menyatakan Selat Taiwan sepenuhnya milik China. Ia menuding pihak-pihak yang menyebut Selat Taiwan sebagai perairan internasional merupakan upaya mencari dalih memanipulasi isu-isu terkait Taiwan serta mengancam kedaulatan dan keamanan China.

Kontan pernyataan tersebut memantik reaksi balik Taiwan. Berselang sehari, Kementerian Luar Negeri Taiwan melalui jubirnya, Joanna Ou, menangkis klaim Beijing itu. Seperti diberitakan, ia menegaskan, Selat Taiwan, sesuai hukum internasional, sudah masuk zona ekonomi eksklusif karena berjarak 12 mil laut (22,2 kilometer) dari pesisir Taiwan. Di Washington, Jubir Kementerian Luar Negeri AS Ned Price melontarkan pernyataan senada dengan Taiwan.

Editor:
ANDREAS MARYOTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan