logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊNasib Palestina dan Politik...
Iklan

Nasib Palestina dan Politik Kawasan

Normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, dari sisi ekonomi, memang menggiurkan. Namun, kita harus memikirkan dampaknya terhadap eksistensi negara Palestina yang selama ini diperjuangkan Liga Arab.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-ILZnYFVp2fsXneueTkJCmvvbqM=/1024x713/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F000_8Q92QK_1600782379.jpg
AFP/JAAFAR ASHTIYEH

Warga Palestina di Asira al-Qibliya, Tepi Barat, 18 September 2020, memprotes keberadaan permukiman warga Israel dan normalisasi hubungan negara itu dengan Bahrain serta Uni Emirat Arab. Mereka bentrok dengan para pemukim Israel.

Dinamika politik di Timur Tengah pascanormalisasi hubungan diplomatik beberapa negara Arab dan Israel mesti dicermati untuk memastikan nasib Palestina.

Terakhir ialah Sudan yang ingin membuka hubungan dengan Israel agar Amerika Serikat (AS) mencabut negara itu dari daftar negara teroris. Ketua Dewan Transisi Sudan Abdel Fattah al-Burhan sudah bertemu dengan para pemimpin Uni Emirat Arab (UEA) di Abu Dhabi. Di negara ini, Burhan menyatakan bahwa negaranya ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Keinginan itu dilandasi supaya AS mencabut status Sudan sebagai salah satu negara teroris, yang menyebabkan banyak sanksi (Kompas, 22/9/2020).

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan