logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บRapor Merah Pendidikan
Iklan

Rapor Merah Pendidikan

Sebaik apa pun kebijakan yang telah dan akan dicanangkan oleh Menteri Nadiem jika tidak membenahi semua standar yang diperlukan, akan sulit diharapkan membuahkan hasil yang optimal.

Oleh
Hafid Abbas
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-zfHUA81SV1N54ulL1JoMS1HrJw=/1024x712/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fe733a054-e0ee-4af9-b2b4-83e73bfd7b67_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim hadir pada acara peluncuran penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) oleh BUMN di Jakarta, Rabu (12/2/2020). PMMB merupakan program yang bertujuan memperkaya  wawasan dan keterampilan mahasiswa untuk mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia unggul, terutama dalam menghadapi persaingan global melalui keselarasan kurikulum industri dan perguruan tinggi. Kegiatan yang ditandai dengan penyematan pin PMMB oleh Menteri BUMN Erick Thohir ini dihadiri mahasiswa dan rektor dari 300 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Tanah Air.

Sungguh mengkhawatirkan. Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat tanda-tanda yang amat berbahaya bagi masa depan peradaban negeri ini, yakni kecenderungan-kecenderungan yang bertentangan dalam pengelolaan pendidikan nasional.

Pertama adalah paradoks kecenderungan semakin besarnya anggaran pendidikan di satu sisi dan semakin merosotnya mutu pendidikan kita di sisi lain. Sebagai contoh, pada APBN 2018, alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp 444 triliun dan pada 2020 angka ini meningkat ke Rp 508 triliun.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan