logo Kompas.id
OpiniBRIN dan Pembangunan...
Iklan

BRIN dan Pembangunan Berkelanjutan

Keberhasilan pengembangan Iptekin untuk SDGs ditentukan oleh seberapa jauh kebijakan Iptekin, pengaturan kelembagaan, dan tata kelola riset didorong oleh ekologi sosial dan perlindungan lingkungan.

Oleh
Erman Aminullah
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vpm7tmyiuyXIt_ASEBmSMRY3Ga8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Feead2226-9a3b-45a8-aae1-4de8e166dc91_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyerahkan piagam penghargaan Kampus Paling Berkelanjutan di Indonesia kepada Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis (3/12/2019)

Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (Iptekin) yang berperspektif pembangunan berkelanjutan (SDGs) tidak hanya menyeimbangkan tiga dimensi: lingkungan, sosial dan ekonomi, juga untuk menyelamatkan bumi dengan melestarikan sumber kehidupan melalui pertumbuhan ekonomi.

Berbeda terbalik dengan perspektif lama, dimana  pengembangan Iptekin ditujukan bagi pertumbuhan ekonomi dengan mengolah dan bahkan menguras sumber kehidupan yang dapat merusak bumi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan