Fatamorgana Kesejahteraan Insan Olahraga
Terlepas membaiknya atensi pemerintah dan swasta, mayoritas insan olahraga belum sejahtera finansial. Sebagian atlet yang pernah mengharumkan bangsa bahkan dihantam kerasnya kehidupan akibat tak adanya jaminan hari tua.
JAKARTA, KOMPAS โ Di balik ingar bingar pemberian bonus/hadiah bernilai miliaran rupiah dari pemerintah dan swasta kepada para peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, mayoritas insan olahraga di Indonesia masih kesulitan merasakan kesejahteraan. Pemberian bonus besar, yang hanya sesaat ketika berprestasi, tidak cukup menjamin masa depan mereka bakal sejahtera setelah tidak lagi memberikan medali.
Meskipun tampil mewakili daerah atau negara, bahkan mampu mengibarkan โMerah Putihโ di kancah internasional, kehidupan sebagian atlet aktif dan mantan atlet Indonesia tidak lebih baik dari buruh. Mereka harus bergulat mencari sumber nafkah baru dan tak jarang dianggap mengemis iba dan perhatian karena minimnya bekal menyambut hari tua saat masih berkarier dalam rentang waktu yang sangat singkat.