logo Kompas.id
β€Ί
Olahragaβ€ΊPerburuan Emas Pamungkas Eko...
Iklan

Perburuan Emas Pamungkas Eko Yuli

Lifter Eko Yuli Irawan akan menjalani misi pamungkas memburu medali emas Olimpiade saat tampil di Tokyo, 25 Juli mendatang. Ini bukan misi mustahil, melainkan juga tak mudah, dengan pesaing utama lifter China, Li Fabin.

Oleh
AGUNG SETYAHADI, ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W8BgBfdN7-PV0ePF6dUSHlg1_UU=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F894bf882-63cb-41ba-adb7-804f2a628d5c_jpg.jpg
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Lifter Eko Yuli Irawan menjalani latihan dengan pengawasan pelatih angkat besi Lukman di Empire Fit Club, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/6/2021). Jelang Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus 2021, pelatih angkat besi Lukman terus berusaha mencari titik lemah dua anak asuhannya, yakni Eko Yuli Irawan dan Deni. Lukman menyusun program agar kedua lifter itu menjadi lebih baik dan bisa mencapai target di Olimpiade ke-32 tersebut, yakni Eko diharapkan meraih medali emas dan Deni masuk lima besar.

Eko Yuli Irawan sempat dinilai sudah habis saat angkatannya menurun setelah meraih medali perak kelas 62 kilogram Olimpiade Rio 2016 dengan total angkatan 312 kg. Sepanjang 2017, angkatan Eko menurun hingga tradisi emas SEA Games sejak 2007 terputus di Kuala Lumpur. Namun, Eko adalah petarung kehidupan, dia merawat pikiran positif untuk bangkit dan menjadi lebih baik.

Keteguhan tekad, dukungan keluarga, dan kecintaannya pada angkat besi berbuah manis pada 2018. Dia meraih emas Asian Games dan Kejuaran Dunia IWF dengan angkatan total 317 kilogram yang menjadi rekor dunia kelas 61 kg pada 2018. Angkatan Eko di usia 29 tahun itu menyamai performa terbaiknya saat meraih medali perunggu kelas 62 kg Olimpiade London 2012, saat berusia 23 tahun.

Editor:
Wisnu Aji Dewabrata
Bagikan