logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBertaruh Nyawa di Lubang...
Iklan

Bertaruh Nyawa di Lubang Tambang

Demi mendapatkan penghasilan Rp 1 juta-Rp 5 juta sepekan, para petambang nekat bertaruh nyawa di lubang yang gelap. Sampai kini delapan petambang asal Bogor, Jabar, belum dapat dievakuasi.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Β· 1 menit baca
Tim dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menunjukkan <i>camera hole </i>untuk memotret kondisi di dalam sumur tempat delapan pekerja tambang terjebak air di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023).
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Tim dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menunjukkan camera hole untuk memotret kondisi di dalam sumur tempat delapan pekerja tambang terjebak air di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023).

Lorong sempit, licin, dan gelap jadi ruang kerja bagi para pekerja tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Risiko terjatuh, tertimpa material, lemas, hingga terjebak rembesan air seperti delapan orang yang masih berupaya dievakuasi tim SAR gabungan ada di depan mata. Mereka bertaruh nyawa demi mendapatkan penghasilan Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per minggu.

”Saya sudah bekerja di sini hampir 10 tahun. Kalau diminta memilih kerja tambang atau petani, ya pilih tambang ini. Hasilnya ratusan kali lipat dari petani,” kata Agus (40), bukan nama sebenarnya, yang merupakan petambang dan warga desa setempat, Kamis (27/7/2023).

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan