logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAwal yang Baru dari Sungai
Iklan

Awal yang Baru dari Sungai

Sungai bukan hanya menjadi identitas masyarakat Dayak, melainkan juga sumber kehidupan. Namun, disayangkan kini banyak sungai utama di Kalimantan Tengah dalam kondisi kritis.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tqhhdMOw8ScUXX4IDSHHG4L-Y4k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F249438f7-123c-4403-8c4f-8d381faae0ac_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Satu keluarga di Kota Palangkaraya melakukan ritual adat nyelu tehat yang bermakna ungkapan syukur atas apa yang didapat di tahun lalu dan meminta berkat untuk tahun yang baru. Ritual itu dilaksanakan di pinggir Sungai Kahayan dekat Jembatan Kahayan, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (1/1/2022).

Selama tahun 2021, warga Kalimantan Tengah diterjang banjir bertubi-tubi. Setidaknya dalam setahun empat kali bencana banjir melanda, di satu sisi pandemi Covid-19 belum berakhir. Ancaman-ancaman itu menjadi alarm untuk mulai melirik kondisi lingkungan yang rapuh. Semuanya bisa dimulai dengan menjaga sungai-sungai kunci yang kian kritis.

Ramang (36), warga Palangkaraya, Sabtu (1/1/2022) pagi, mengajak beberapa anggota keluarganya ke Sungai Kahayan yang tak jauh dari rumah mereka. Mereka pun berhenti di Taman Tugu Soekarno, lalu turun ke pinggir sungai yang dulunya merupakan dermaga perahu kayu. Tempat itu kini jadi lokasi wisata, bahkan beberapa warung kopi tersedia.

Editor:
Neli Triana
Bagikan