Iklan
Solidaritas di Balik Gerakan Pembalut Kain
Penggunaan pembalut sesuai standar kesehatan reproduksi belum sepenuhnya dipahami kaum perempuan. Padahal, persoalan itu dapat berdampak pada berbagai ancaman kesehatan dalam tubuh perempuan.
Pengakuan kaum perempuan di Pulau Raman, Kabupaten Batanghari, menampar-nampar kesadaran Zubaidah (40), pegiat advokasi kesetaraan jender di Jambi. Kebutuhan untuk mendapatkan akses kesehatan reproduksi sulit bagaikan menggapai awan.
βBeli pembalut Rp 20.000 itu kadang harus mikir karena harganya sama dengan sebungkus rokok suami,β kisah salah seorang ibu, sebagaimana dituturkan kembali oleh Zubaidah, Selasa (15/6/2021).