logo Kompas.id
NusantaraNyepi Menjadi Momentum...
Iklan

Nyepi Menjadi Momentum Instrospeksi dan Memberikan Vibrasi Positif

Hari Raya Nyepi dimaknai sebagai momentum untuk mengintrospeksi diri dan menata kembali perilaku, atau ”mulat sarira”. Sebagai penanda bergantinya tahun, Nyepi juga memberikan vibrasi positif bagi manusia dan alam.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pS5uFH1QE3pFB_h8cAqHNzo14ZU=/1024x580/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210327cokj-dharma-santi-nyepi-1943_1616848574.jpg
ISTIMEWA/BIMAS HINDU

Tangkapan layar dari Presiden Joko Widodo ketika memberikan pesan serangkaian acara Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1943 pada Sabtu (27/3/2021). Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi 1943 itu dilaksanakan secara hibrida, yakni secara langsung di Yogyakarta ataupun melalui pertemuan virtual lewat Zoom dan tayangan langsung di kanal Youtube Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu.

DENPASAR, KOMPAS — Hari Raya Nyepi dimaknai umat Hindu sebagai momentum untuk mengintrospeksi diri dan menata kembali perilaku, atau mulat sarira. Nyepi sebagai penanda bergantinya tahun juga memberikan vibrasi positif bagi kehidupan dan memberikan jeda waktu bagi alam untuk menata kembali keseimbangannya.

Pesan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1943 pada Sabtu (27/3/2021). Dalam tayangan yang disiarkan secara dalam jaringan (daring), Presiden Jokowi  menyampaikan ucapan selamat hari raya Nyepi. Presiden juga menyatakan terima kasihnya kepada umat Hindu karena sudah menjalankan rangkaian Hari Suci Nyepi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan