FotografiFoto CeritaKetika Petani Kembali Terancam...
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketika Petani Kembali Terancam ”Dikorbankan” untuk Proyek Jalan

Setelah turun-temurun menang mempertahankan lahan, kali ini mereka terpaksa kalah atas nama proyek pembangunan jalan.

Oleh
Rony Ariyanto Nugroho
· 1 menit baca

Seorang kakek tua terlihat masih berjibaku meski waktu terus membawa hari menuju sore, Kamis (18/11/2021). Gurat wajah renta dan usia senja tak meluluhkan semangatnya menggarap sepetak lahan di bawah terik matahari yang cukup menyengat kala itu. Cangkul garpu dalam genggamannya dihujamkannya berkali-kali untuk memecah tanah yang mulai mengeras.

”Sudah hampir dua minggu di sini tidak hujan,” kata Anwar, pemilik sekaligus penggarap lahan pertanian sayuran ini. Lahan ini berada di Kampung Sawah, Salabenda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Meski wilayah yang tak jauh dari lahan ini telah berkali-kali turun hujan, wilayah itu hanya sesekali turun gerimis dengan waktu yang singkat. Para petani setempat biasanya menggunakan sistem pengairan dengan menyedot sumber air dari Situ Salabenda. Namun, setiap akhir tahun, mereka mengandalkan air hujan yang mampu menghemat pengeluaran.

https://cdn-assetd.kompas.id/FruDvAZL9zrHuIGVN4hgtDOFhlI=/1024x581/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FDSC4510_1637760501.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pertanian Menjadi Jantung Kehidupan Kampung Sawah

Memuat data...
Memuat data...