Iklan
Pekerja Migran Filipina Terjerat ”Perbudakan Modern” di Korea Selatan
Warga Filipina yang tergiur gaji besar berangkat ke Korsel sebagai pekerja migran. Namun, hak-hak mereka tidak dipenuhi.
Selain besaran gaji yang tak sesuai kontrak, di Korea Selatan, Bianca, Mark, ataupun Juan, tidak pernah membayangkan mereka harus bekerja dengan jam kerja lebih dari 14 jam sehari. Ketiga pekerja migran asal Filipina itu tak bisa berbuat banyak lantaran semua dokumen pribadi, seperti paspor dan buku tabungan, juga ditahan pihak penyalur.
Kepada tim investigasi kantor berita Reuters, mereka mengatakan, situasi yang mereka alami ”jauh lebih baik” dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Beberapa di antara pekerja itu sempat mengalami penganiayaan.