logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊDitunggu, Peta Jalan...
Iklan

Ditunggu, Peta Jalan Pengakhiran Batubara Sebelum 2040

Rencana penghapusan batubara bagi pembangkit listrik pada 2040 membutuhkan peta jalan yang dijalankan dengan komitmen kuat dan terarah.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L3jkDjyeLgskidKLFujLw6F8oxw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211011ags247_1635298529.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Alat berat mencampur batubara dengan cangkang sawit di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia berencana untuk mempercepat transisi pembangkit listrik tenaga batubara menjadi energi bersih sebelum tahun 2040 jika mendapat dukungan dana internasional. Hal ini diharapkan juga diikuti dengan berbagai produk kebijakan dan mengimplementasikannya dengan peta jalan yang jelas.

”PLTU batubara (di Indonesia) dengan kapasitas saat ini sebesar 31,9 GW (gigawatt) telah berkontribusi sangat besar terhadap krisis iklim serta dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang merugikan rakyat Indonesia. Belum lagi tambahan sebesar 13,8 GW PLTU di dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030, 90 persen diantaranya akan dibangun di Jawa dan Sumatera yang sudah mengalami kelebihan kapasitas,” kata Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Tata Mustasya, di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan