Penelitian Arkeologi-Filologi Perkaya Pemahaman Sejarah
Memadukan ilmu arkeologi dan filologi diyakini dapat memperdalam hasil penelitian sejarah. Penelitian integratif seperti ini membutuhkan kolaborasi para ilmuwan lintas disiplin ilmu.
JAKARTA, KOMPAS β Perkawinan ilmu arkeologi dan filologi dalam penelitian sejarah dapat memperkaya pemahaman atas jejak Indonesia di masa lalu. Sumber sejarah untuk dikaji pun melimpah, mulai dari manuskrip, artefak, hingga produk tradisi lisan di masyarakat. Namun, penelitian dengan pendekatan arkeologi-filologi dinilai belum optimal.
Hal tersebut mengemuka pada peluncuran dan diskusi buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj: Indonesia dalam Catatan Dunia Islam Masa Abbasiyah secara hibrida di Jakarta, Selasa (2/5/2023). Buku tersebut merupakan terjemahan dari berbagai naskah tentang Asia Tenggara yang berasal dari abad ke-9 dan ke-10 Masehi.