logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊFestival Peduli Sampah...
Iklan

Festival Peduli Sampah Nasional Sampaikan Paradigma Sirkular Ekonomi

Festival Peduli Sampah Nasional menghadirkan pameran dan diskusi terkait pengelolaan sampah beserta contoh suksesnya. Selain masyarakat umum, pemda juga bisa belajar terkait pengelolaan sampah dari pameran ini.

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
Β· 1 menit baca
Bambang Zakaria (56) berusaha melepaskan seekor penyu sisik (<i>Eretmochelys imbricata</i>) yang terkena jeratan tali pada kumpulan sampah di dekat Pulau Cilik, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (12/6/2022). Sampah, terutama sampah plastik, masih menjadi ancaman bagi kelestarian berbagai satwa dilindungi di laut, seperti salah satunya penyu sisik.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Bambang Zakaria (56) berusaha melepaskan seekor penyu sisik (Eretmochelys imbricata) yang terkena jeratan tali pada kumpulan sampah di dekat Pulau Cilik, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (12/6/2022). Sampah, terutama sampah plastik, masih menjadi ancaman bagi kelestarian berbagai satwa dilindungi di laut, seperti salah satunya penyu sisik.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK menyelenggarakan kembali Festival Peduli Sampah Nasional untuk memberikan contoh baik pengelolaan sampah dalam pencapaian sirkular ekonomi. Seluruh pihak, termasuk masyarakat, diminta mendukung implementasi sirkular ekonomi dengan cara terkecil, seperti memilah sampah sejak dari rumah.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengemukakan, terdapat tiga isu besar yang perlu ditanggulangi bersama setelah 50 tahun berlangsung Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Hidup. Tiga isu utama tersebut adalah perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran atau polusi yang ditanggulangi dengan ekonomi sirkular.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan