Sejumlah pria berkumpul di sebuah lahan kosong di wilayah Katulampa, Kota Bogor, Minggu (5/7/2020). Mereka pun membawa sejumlah kurungan burung merpati dan mereka jajarkan di di sejumlah sudut areal tersebut. Empat tiang menjulang setinggi kurang lebih 4 meter terpasang gagah membentuk arena kotak dengan ukuran sekitar 6 meter x 6 meter. Beberapa pria hilir mudik bergantian mengelepakan betina di tepat di tengah arena bertiang tersebut, memanggil para pejantan yang mengudara di angkasa.
Satu per satu pintu kurungan yang mereka bawa dibuka. Merpati-merpati yang menempati kurungan berpindah tempat ke kurungan ala ransel, untuk dibawa menuju areal persawahan yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi. Sesampai di lokasi dan meletakkan ”ransel” kurungan tersebut, petugas pelepas burung merogoh saku untuk mengambil telepon seluler dan segera mengabari sampai di lokasi. ”Komando” perintah melepas burung silih berganti diterimanya. ”Si Loreng.... Si Japra.... Si Abu....” begitulah suara perintah yang terdengar dari pengeras suara telepon seluler. Satu per satu pun burung diterbangkan bergiliran dan sekejap mereka pun mengangkasa.
Itu pemandangan sekilas akan pada sebuah sore yang cerah kegiatan para pehobi ketangkasan merpati. ”Inilah hiburan kami, melepas penat kami dari pekerjaan dan masalah lainnya,” ujar Mamat (30), salah satu warga yang menyalurkan hobinya pada sore itu. ”Diputusin cewek mah bodo amat, yang penting main merpati jalan terus,” lanjutnya sambil tertawa lepas sambil menunggu giliran merpatinya berlaga.