logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKebijakan Gula Mesti...
Iklan

Kebijakan Gula Mesti Komprehensif

Tantangan yang dihadapi oleh industri gula berbasis tebu di dalam negeri dinilai makin kompleks. Penyelesaian problem di hulu dan hilir memerlukan kebijakan yang komprehensif.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AXJn99E-PA0X2Zdj7PDsAA7abt4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F2aef87dc-7ca0-4d9d-a3e3-1e0496c4631f_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja menurunkan gula mentah asal Filipina ke dalam truk saat dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Keetergantungan Indonesia pada gula impor dinilai mengindikasikan seriusnya masalah yang dihadapi oleh industri gula berbasis tebu serta kebijakan pergulaan di Tanah Air. Problem yang membelit pelaku di hulu dan hilir membutuhkan solusi yang terintegrasi.

Guru Besar  Universitas Lampung Bustanul Arifin, dalam National Sugar Summit 2020, Selasa (24/11/2020), mengatakan, sejumlah data mengindikasikan makin seriusnya masalah pergulaan nasional. Di hulu, luas panen, produktivitas, dan produksi tebu nasional cenderung turun, setidaknya dalam kurun lima tahun terakhir. Sementara di hilir, pabrik-pabrik gula makin kesulitan mendapatkan tebu, bahkan terpaksa berhenti giling lebih awal karena kesulitan bahan baku.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan